suatu hari seorang teman bertanya kepada temannya, "apa impianmu kelak?"
teman itu menjawab, "aku mempunyai keinginan dan cita-cita yang besar."
teman yang bertanya itu tercengang, "hahahaha. memang kamu bisa? jangan mandang ke atas terus. khayal kamu. hahahaha."
sedangkan yang lain hanya tertawa mendengar keinginan salah seorang temannya itu.
sedang orang yang mempunyai keinginan besar itu mencoba menepis anggapan teman-temannya itu, "kalau teman punya mimpi tolong didukung dan di doakann biar tercapai."
mereka malah tidak berhenti untuk tertawa. bahkan semakin menjadi-jadi. mungkin yang mereka pikirkan adalah "bagai pungguk merindukan bulan."
apakah sebegitu rendahnya teman itu sampai-sampai mereka meremehkan dia?
ya ALLAH.
apa tidak boleh seseorang mempunyai mimpi yang amat besar?
apakah seorang hamba tidak boleh mengajukan mimpi kepada Tuhan?
tetapi mengapa mereka menertawakan mimpi seseorang?
mengapa seorang hamba bisa meremehkan hamba yang lain padahal mereka adalah sesama hamba yang kedudukannya sama di mata Tuhan
bukankah yang membedakan adalah tingkat keimanan seseorang?
walaupun mereka anggap itu tidak mungkin
tetapi hanyalah ALLAH yang menentukan takdir seseorang
kita sebagai manusia hanya bisa bermimpi dan berusaha untuk mencapainya dengan usaha kita sendiri
bukankah kita harus ingat dengan sebuah kalimat,
" bermimpilah, karena ALLAH akan memeluk mimpi-mimpi itu. "
Senin, 27 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar